BAB I
1.1.Latar
belakang
Pada
masa sekarang ini peran basis data sangat menonjol. Basis Data menjadi
perangkat andalan. Kehadirannya sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan
perusahaan. Hal ini terjadi karena Basis Data tidak hanya mempercepat perolehan
informasi. Basis data diartikan sebagai sistem berkas terpadu yang dirancang
terutama untuk meminimalkan pengulangan data. Pengguna Sistem Basis Data bisa
melakukan berbagai operasi terhadap berkas yang ada di dalam sistem tersebut. Operasi
itu antara lain mengosongkan berkas, menyisipkan data, mengambil data, menghapus
data dan dapat juga menyajikan informasi yang diambil dari sejumlah berkas yang
ada dalam sistem tersebut. Terkadang masih ada tiap institusi atau perusahaan
yang masih menggunakan sistem berkas manual.
Berdasarkan
uraian di atas disusunlah tugas akhir saya dengan mengambil judul : PERANCANGAN
BASIS DATA “”. Dalam perancangan sistem aplikasi ini, penulis menggunakan
aplikasi Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemrogramannya dan Microsoft Access
sebagai databasenya.
1.2.Rumusan
masalah
berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan
beberapa masalah ,di antaranya adalah sebagai berikut:
Apa yang di maksud dengan perancangan basis data
1.3.Tujuan:
Adapun tujuan dari penulisa dari makalah
ini adalah sebagai berikut:
1.
memenuhi tugas yang di bebankan oleh
dosen pengasuh kepada penulis.
2.
untuk menambah wawasan dan pengatahuan
pada pembaca pada umumnya dan penulis khususnya tentang perancangan basis data.
3.
sebagai latihan penulis dala pembuatan karya tulis di masa yang akan
datang.
BAB
I1
Integritas
Entitas
2.1.Pengertian Integritas Entitas
Integritas entitas adalah sebuah konsep konsistensi tindakan, nilai-nilai, metode,
langkah-langkah, prinsip, harapan, dan hasil. Dalam etika, integritas
dianggap sebagai kejujuran dan kebenaran yang merupakan kata kerja atau akurasi
dari tindakan seseorang. Integritas dapat dianggap sebagai kebalikan dari
kemunafikan, dalam yang menganggap konsistensi internal sebagai suatu
kebajikan, dan menyarankan bahwa pihak-pihak yang memegang nilai-nilai yang
tampaknya bertentangan harus account untuk perbedaan atau mengubah keyakinan
mereka.
Kata “integritas” berasal dari kata sifat Latin integer (utuh, lengkap) Dalam konteks ini, integritas adalah rasa batin “keutuhan” yang berasal dari kualitas seperti kejujuran dan konsistensi karakter.. Dengan demikian, seseorang dapat menghakimi bahwa orang lain “memiliki integritas” sejauh bahwa mereka bertindak sesuai dengan, nilai dan prinsip keyakinan mereka mengklaim memegang.
Kata “integritas” berasal dari kata sifat Latin integer (utuh, lengkap) Dalam konteks ini, integritas adalah rasa batin “keutuhan” yang berasal dari kualitas seperti kejujuran dan konsistensi karakter.. Dengan demikian, seseorang dapat menghakimi bahwa orang lain “memiliki integritas” sejauh bahwa mereka bertindak sesuai dengan, nilai dan prinsip keyakinan mereka mengklaim memegang.
2.2.Integritas Data
Informasi yang
disimpan pada basisdata hanya bagus jika DBMS membantu mencegah pemasukan
informasi yang tidak benar. Konstrain integritas adalah syarat yang
dispesifikasikan pada skema basisdata dan mebatasi data yang dapat disimpan
dalam basisdata. Jika basisdata memenuhi semua konstrain integritas yang
dispesifikasikan pada skema basisdata maka basis data adalah legal. DBMS memaksakan
konstrain integritas sehingga hanya mengijinkan basisdata legal yang akan
disimpan oleh DBMS. Konstrain integritas menjamin bahwa perubahan – perubahan
yang dilakukan orang yang diotorisasi tidak menghasilkan pelanggarakan
konsistensi data.
Integritas data mengacu ke
konsistensi dan akurasi data yang disimpan dalam basisdata. Konstrain
integritas dispesifikasikan dan dipaksakan pada waktu yang berbeda, yaitu:
- Ketika DBA mendefinisikan skema basisdata (lewat DDL), DBA menspesifikasikan konstrain integritas yang harus selalu dipenuhi basisdata.
- Ketika aplikasi basisdata dijalankan, DBMS melakukan Pemeriksaan untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan mencegah perubahan – perubahan yang melanggar konstrain integritas. Pada beberapa situasi, DBMS tidak melarang suatu aksi yang dapat menimbulkan pelanggaran namun kemudian DBMS membuast tindakan – tindakan otomatis untuk memenuhi konstrain integritas. Dengan demikian dijamin perubahan – perubahan pada basisdata tidak menghasilkan baisdata yang melanggar konstrain integritas.
2.3.Jenis konstrain
integritas
Integritas
dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu integritas didalam relasi yaitu
aturan integritas entitas dan aturan integritas domain dan integritas dengan
luar relasi yaitu aturan integritas referensial.
Selain itu
terdapat aturan integritas untuk memenuhi aturan – aturan yang berlaku di
perusahaan yang disebut aturan integritas perusahaan atau aturan bisnis yang
harus dipenuhi oleh basisdata. Dengan demikian, dapat diringkaskan integritas
data di model relasional, meliputi:
- Aturan integritas domain.
- Aturan integritas entitas.
- Aturan integritas referensial.
- Aturan integritas perusahaan (didefiniskan pemakai).
BAB
III
Itengritas
Refensial
3.1.Pengertian Itengritas Refensial
Integritas referensial merupakan
cara untuk menjaga agar Kunci Asing (Foreign Key) suatu tabel dan Kunci Primer
(Primary Key) milik tabel yang direferensi oleh Kunci Asing selalu konsisten.
Untuk memperjelas hal ini, perhatikan hubungan antara tabel BUKU, JENIS,
PENERBIT, dan PENULIS. (Keempat tabel ini telah saya tunjukkan pada
tutorial-tutorial sebelumnya).
Apabila kita melihat deskripsi dari tabel
BUKU dengan perintah SQL Berikut :
DESCRIBE
buku;
Tampak dengan jelas bahwa
pada tabel BUKU terdapat 3 field (Kolom) yaitu, kd_jenis, kd_penulis, dan
kd_penerbit yang sebenarnya ditujukan untuk mereferensi ke Kunci Primer milik
tabel JENIS (kd_jenis), PENULIS (kd_penulis), PENERBIT (kd_penerbit). Agar
hubungan antar Kunci Asing pada tabel BUKU dan Kunci Primer pada tabel JENIS,
PENULIS, PENERBIT terjaga integritasnya, hubungan tersebut perlu menyertakan
Integritas Referensial.
Dengan menggunakan Integritas Referensial
akan ada jaminan bahwa nilai dalam suatu tabel yang merujuk ke tabel lain
benar-benar nilai yang memang terdapat apda tabel yang dirujuk. Sebagai contoh,
bila suatu nilai yang dimasukkanke dalam kd_jenis pada tabel BUKU tidak
terdapat pada kd_jenis pada tabel JENIS, nilai tersebut akan ditolak.
Integritas Referensial antara tabel BUKU,
JENIS, PENULIS, PENERBIT dapat dibentuk melalui perintah seperti berikut :
create table if not exists
buku (
no_buku int(5) unsigned
zerofill not null auto_increment,isbn char(15) not null,
kd_jenis char(4) not null,
judul varchar(50) not null,
kd_penulis char(5) not
null,
kd_penerbit char(5) not
null,
thn_terbit char(4) not
null,
jml_buku int(5) not null,
rak_buku varchar(10) not
null,
tgl_entry date not null,
foreign key (kd_jenis)
references jenis(kd_jenis),
foreign key (kd_penulis)
references penulis(kd_penulis),
foreign key (kd_penerbit) references
penerbit(kd_penerbit),
primary key (no_buku)
);
Perhatikan bahwa kd_jenis, kd_penulis,
kd_penerbit pada tabel BUKU berkedudukan sebagai kunci asing yang mereferensi
ke kd_jenis yang terdapat pada tabel JENIS, kd_penulis yang terdapat pada tabel
PENULIS, kd_penerbit yang terdapat pada PENERBIT, yang dinyatakan melalui:
foreign key (kd_jenis)
references jenis(kd_jenis)
foreign key (kd_penulis)
references penulis(kd_penulis)
foreign key (kd_penerbit)
references penerbit(kd_penerbit)
Dengan cara seperti itu nilai yang diisikan
pada kd_jenis, kd_penulis, kd_penerbit pada tabel BUKU harus berupa nilai yang
terdapat pada kd_jenis, kd_penulis, kd_penerbit pada tabel JENIS, PENULIS, dan
PENERBIT.
SQL juga menyediakan fitur
yang dapat diatur pemakai sekiranya suatu baris pada tabel induk direferensi
oleh suatu kunci asing dihapus atau diubah. Tindakan-tindakan yang dapat diatur
oleh pemakai ini biasa disebut tindakan referensial. Penentuak tindakan ini
berbentuk :
[ON UPDATE {RESTRICT | CASCADE | SET NULL}]
[ON DELETE {RESTRICT | CASCADE | SET NULL}]
Yang terdapat dalam tanda [] berarti
opsional, sedangkan yang terletak dalam tanda {} berarti harus dipilih salah
satu di antara pilihan-pilihan yang dipisahkan oleh tanda |.
Penjelasan :
1.
UPDATE : menyatakan tindakan kalau pada tabel
induk terjadi perubahan nilai.
- DELETE : menyatakan tindakan kalau pada tabel induk terjadi penghapusan baris.
Adapun tindakan yang dapat didefinisikan pada
tabel ON UPDATE maupun ON DELETE berserta penjelasannya sebagai berikut :
1.
RESTRICT : menyatakan bahwa pengubahan atau
penghapusan ditolak.
- CASCADE : jika nilai kunci primer pada tabel induk berubah (UPDATE) maka kunci asing pada tabel yang mereferensi akan disesuaikan dengan nilai pada kunci primer tabel induk, sedangkan apabila terjadi proses DELETE semua kunci asing yang cocok dengan kunci primer pada tabel induk milik record yang dihapus akan ikut dihapus.
- SET NULL : Menyatakan kunci asing akan diisi dengan NULL kalau kunci primer pada tabel induk yang nilainya sama dengan nilai pada kunci asing tersebut diubah atau dihapus.
Contoh berikut menunjukkan penggunaan
tindakan referensial :
create table if not exists
buku (
no_buku int(5) unsigned
zerofill not null auto_increment,isbn char(15) not null,
kd_jenis char(4) not null,
judul varchar(50) not null,
kd_penulis char(5) not
null,
kd_penerbit char(5) not
null,
thn_terbit char(4) not
null,
jml_buku int(5) not null,
rak_buku varchar(10) not
null,
tgl_entry date not null,
foreign key (kd_jenis)
references jenis(kd_jenis) on update cascade on delete restrict,
foreign key (kd_penulis)
references penulis(kd_penulis) on update cascade on delete restrict,
foreign key (kd_penerbit)
references penerbit(kd_penerbit) on update cascade on delete restrict,
primary key (no_buku)
Perintah diatas menyatakan bahwa :
1.
Kalau
nilai pada kunci primer dalam tabel JENIS, PENULIS, dan PENERBIT diubah, nilai
pada kd_jenis, kd_penulis, kd_penerbit pada tabel BUKU ikut dibuah (Efek ON
UPDATE CASCADE)
- Kalau suatu record dalam tabel JENIS, PENULIS, dan PENERBIT dihapus, semua record pada tabel BUKU yang nilai pada kd_jenis, kd_penulis dan kd_penerbit nya sama dnegan nilai pada kd_jenis tabel JENIS, kd_penulis tabel PENULIS, kd_penerbit tabel PENERBIT yang dihapus akan ditolak (Efek ON UPDATE RESTRICT)
3.2.Aturan-aturan pada
Integritas Referensial :
Aturan-aturan pada integritas referensial
yang digunakan pada sebagian besar RDBMS adalah bervariasi, dan di bawah ini
terdapat aturan-aturan umum dan mendasar yang bisa digunakan untuk menjaga
integritas referensial pada data :
a. Aturan Penyisipan
Aturan penyisipan
menentukan kondisi valid saat penyisipan pada entiti anak, apakah terdapat
larangan saat menyisipkan pada entiti anak terhadap persekutuan dengan entiti
induknya.
Klasifikasi paksaan penyisipan mempunyai 6 tipe :
Ketergantungan(dependent) :
penyisipan pada entiti anak akan diijinkan jika telah cocok (matching) dan nilai
data terdapat pada nilai induk.
1.
Otomatis : penyisipan pada entiti anak selalu
diijinkan, seandainya tidak ada yang cocok dengan entiti induk maka secara
otomatis akan diciptakan penyisipan pada entiti induk.
2.
Kosong (nulify) : penyisipan pada entiti anak
selalu diijinkan, seandainya tidak ada yang cocok dengan entiti induk, maka
kunci tamu pada entiti induk akan dikosongkan atau diisi dengan null.
3.
Default : penyisipan pada entiti anak selalu
diijinkan, seandainya tidak ada yang cocok dengan entiti induk maka kunci tamu
pada entiti induk diisi dengan suatu nilai default.
4.
Customized : penyisipan pada entiti anak
terjadi hanya jika ada paksaan validasi yang telah dibuat.
5.
Tidak berefek (no effect): penyisipan pada
entiti anak selalu diijinkan tanpa perlu ada yang cocok pada entiti induk, jadi
tidak diperlukan validasi pengujian.
b.
Aturan Penghapusan
Aturan penghapusaan
menentukan kondisi valid dimana dapat menghapus entiti induk, apakah terdapat
larangan saat menghapus pada entiti induk terhadap persekutuan dengan entiti
anaknya.
Klasifikasi paksaan dari penghapusan
mempunyai enam tipe :
1
Larangan (restrict) : penghapusan pada entiti
induk diijinkan jika tidak ada yang cocok (matching) dengan entiti anak, jika
hal ini dilanggar maka akan mengakibatkan yang disebut dengan ‘orphaned’ record
pada entiti anak, dimana terdapat record pada entiti anak yang kehilangan
relasi terhadap entiti induknya.
2
Bertingkat (cascade) : penghapusan pada
entiti induk selalu diijinkan dan secara bertingkat akan melakukan penghapusan
pada entiti anak yang cocok dengan yang dihapus pada entiti induk.
3
Kosong (nulify) : penghapusan pada entiti
induk selalu diijinkan dan kunci tamu pada entiti anak yang cocok dengan yang
dihapus akan diisi dengan null.
4
Default : penghapusan pada entiti induk
selalu diijinkan dan kunci tamu pada entiti anak yang cocok dengan yang dihapus
akan diisi dengan suatu nilai default.
5
Customized : penghapusan pada entiti induk
terjadi hanya jika paksaan validasi yang telah dibuat.
6
Tak berubah (no effect), penghapusan pada
entiti induk selalu diijinkan dan tidak diperlukan pengujian validasi pada
entiti anak.
c. Hal-hal lain yang berkaitan dengan integritas referensial
Pada bagian sebelumnya
telah dibahas tentang dua buah aturan yang berhubungan dengan integritas
referensial, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti :
1.
Hindarilah menggunakan penyisipan dan
penghapusan menggunakan aturan kosong(nulify), sebaiknya gunakanlah sebuah
tanda dengan memakai aturan default. Nilai null adalah nilai khusus yang
menunjukkan “nilai tidak diketahui” atau “tidak dapat dipakai”. Nilai NULL
tidak sama dengan nilai nol atau blank. Kode instruktur yang yang berisi NULL
tidak sama dengan kode instruktur yang berisi nol (kode instruktur = 0). Kode
instruktur yang berisi null mungkin berarti kode tersebut tidak
teridentifikasi.
2.
Jangan pernah mendefinisikan satu aturan
penyisipan dan penghapusan yang kosong (nulify) bila kunci tamu juga menjadi
bagian dari kunci primer pada entiti anak. Pada keadaan khusus aturan ini
terjadi pada subtipe, dimana kunci primer dan kunci tamu adalah satu dan sama.
3.
Selalu definisikan aturan penyisipan untuk
satu supertipe dan subtipe relationship sebagai satu versi aturan otomatis atau
tergantung (dependent).
4.
Definisikan aturan penghapusan untuk
relationship sebagai bertingkat (cascade).
5.
Integritas yang didefinisikan sendiri oleh
user mengijinkan user untuk mendefinisikan business rules spesifik yang
digunakan untuk mendukung ketiga aturan integritas data sebelumnya.
Tahapan penting dalam perancangan tabel
adalah menentukan bagaimana membangun integritas data dengan menjaga
konsistensi data dan mengorganisasikan dengan benar penyimpanan data dalam
database, dengan :
a. Melakukan validasi terhadap nilai data yang
tersimpan pada sebuah field
b. Melakukan verifikasi
terhadap nilai data berkaitan dengan nilai data yang lain pada sebuah file
c. Melakukan validasi terhadap data dalam sebuah
file yang berelasi dengan nilai data pada file atau tabel yang lain, dan
d.
Memastikan
bahwa setiap transaksi yang terjadi akan berhasil mengupdate database dengan
akurat.
BAB IV
Kekangan Operasional
4.1.Kekangan Dalam Basis Data
Di dalam perancangan dan penyusunan basis data ada beberapa
aturan yang harus dipatuhi. Kekangan/batasan itu diperlukan agar file-file
basis data yang disusun bisa memenuhi kriteria sesuai dengan definisi basis
data. Terdapat beberapa kekangan yang harus dipatuhi pada file basis data agar
dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis data. Beberapa aturan itu
berhubungan dengan masalah kerangkapan data, inkonsistensi data, data
terisolasi, keamanan data, dan integritas data.
1.
Kerangkapan Data,
yaitu munculnya data-data yang sama secara berulang ulang pada file basis data
yang semestinya tidak diperlukan.
2.
Inkonsistensi Data, yaitu munculnya data yang tidak
konsisten pada medan yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama.
Ketidak-konsistenan data biasanya terjadi akibat kesalahan dalam pemasukan data
(data entry) atau update anomaly, yaitu suatu proses untuk meng-update data,
tetapi mengakibatkan munculnya data yang tuda kkonsisten atau kehilangan
informasi tentang objek yang ditinjau.
3.
Data Terisolasi,
disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data dimana program aplikasi
tidak dapat mengakses data-data dari file tertentu sehingga seolah-olah ada
file yang terpisah/terisolasi terhadap file yang lain dalam basis data. Data
terisolasi harus dihindari karena akan berakibat pada tidak lengkapnya
informasi yang dihasilkan dari dari pengolahan data dalam basis data.
4.
Security Problem,
berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis data. Pada
prinsipnya file basis data hanya boleh digunakan oleh pemakai tertentu yang
mempunyai wewenang untuk mengaksesnya.
5.
Integrity Problem,
berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat melakukan kendali/kontrol pada
semua bagian sistem sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian yang
penuh.
4.2.Kekangan Dalam Database
a. Data Redundancy
Pada file
manual sering terjadi penyimpanan data yang sama pada lokasi yang terpisah
(cross location) tidak dapat dihubungkan, kalaupun dapat hanya dihubungkan
dengan petunjuk silang (cross reference). Data yang terpisah selain memakan
banyak tempat, juga sukar diremajakan (up-date) sekaligus secara bersamaan.
Permasalahan yang timbul dapat dilihat pada kasus berikut.
b. Data
Inconsistency.
Duplikasi data
akan mengakibatkan data menjadi tidak konsisten. Inkonsistensi data (data tidak
konsisten) terjadi dikarenakan bila terjadi perubahan terhadap data maka data
harus dirubah dibeberapa tempat, hal ini tentunya tidak efisien.
c. Data Terisolir
(Isolation Data)
Karena data
tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format format yang
berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang
sesuai.
d. Data
Integrity
Basis data
berisi file yang saling berhubungan, masalah utama adalah bagaimana kaitan
antar file tersebut terjadi meski diketahui bahwa file A terkait dengan file B,
namun secara teknis ada field yang mengaitkan kedua file tersebut oleh karena
itu field kunci tidak dapat diabaikan dalam merancang suatu basis data.
Aturan keintegritasan data :
1. Entity
integrity
Nilai atribut primary key tidak
boleh null (tidak dikenal)
Contoh:
PEGAWAI(NIP,Nama,Alm,Gaji,KdDiv)
NIP sebagai primary key tidak boleh bernilai null atau kosong atau tidak dikenal.
PEGAWAI(NIP,Nama,Alm,Gaji,KdDiv)
NIP sebagai primary key tidak boleh bernilai null atau kosong atau tidak dikenal.
2. Referential
integrity
Nilai atribut foreign key harus
sssuai dengan nilai atribut rujukan (primary key) pada relasi lain. Contoh:
PEGAWAI(NIP,Nama,Alm,Gaji,KdDiv)
DIVISI(KdDiv,Ket,Lokasi)
Atribut KdDiv sebagai foreign key pada relasi PEGAWAI Harus mempunyai nilai yang sesuai dengan rujukannya atribut KdDiv pada DIVISI.
PEGAWAI(NIP,Nama,Alm,Gaji,KdDiv)
DIVISI(KdDiv,Ket,Lokasi)
Atribut KdDiv sebagai foreign key pada relasi PEGAWAI Harus mempunyai nilai yang sesuai dengan rujukannya atribut KdDiv pada DIVISI.
3. Entity
participation
Keharusan/ketidakharusan adanya
keanggotaan dari suatu relationship, pada saat perancangan database.
4. Domain
constraint
Domain merupakan sekumpulan
nilai yang diizinkan untuk satu atau lebih dari satu atribut.
5. Enterprise
constraint
Aturan yang dispesifikasikan
oleh DBA atau pemakai.
e.
Data Security
Yang dimasud dengan data
security adalah suatu cara pengaman data bari berbagai gangguan, seperti
pencurian data, perubahan data, pengerusakan data, dll.
Berikut ini
adalah beberapa cara pengaman data dari sekian banyak cara pengaman data yang
bisa dilakukan. Pada contoh dibawah ini akan diberikan contoh pengaman data
pada Oracle, yaitu :
Grant security (system privilege
dan object privilege) Oracle grant security terdiri dari system privilege dan
object privilege. System privilege memberikan hak akses kepada user untuk
mengatur dan mengelola sistem database Oracle. Terdapat sekitar 80 system
privilege yang ada di Oracle.
contoh :
sql> grant create any cluster
to customer_role;
sql> grant select any table
to fred;
sql> grant create any table
to public;
sql> grant create tablespace
to dba_role;
Object
privilege merupakan hak akses yang diberikan kepada user untuk melakukan
beberapa operasi pada beberapa objek database seperti; tabel, view, sequence,
atau procedure.
contoh :
sql> grant select, insert on customer to fred, mary, joe;
contoh :
sql> grant select, insert on customer to fred, mary, joe;
sql> grant insert on
order_table to update_role;
sql> grant all on customer to
fred;
sql> grant select on
customer_view to mary;
Role-based grant security
Role-based
grant security pada dasarnya adalah kumpulan dari beberapa privilege yang
dikumpulkan menjadi satu. Ini merupakan salah satu cara untuk memudahkan dalam
pemberian hak akses kepada user
contoh :
sql> create role
system_admin;
sql> grant select, update on
customer to system_admin;
sql> grant select on
item_table to system_admin;
sql> grant system_admin to
user 1, user 2, user 3;
Grant execute security
Oracle
menyediakan kemampuan untuk membuat hak akses dengan menciptakan suatu program
tertentu melalui store procedure dan bahasa PL/SQL. Secara spesifik
sdministrator dapat berkreasi dalam membuat hak akses user. Secara keseluruhan
grant execute security memiliki cukup perbedaan dengan traditional grant
security yang telah dibahas sebelumnya.
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Dari definisi yang ditemukan, kesimpulan dari tulisan yang dibaca sebelumnya
begitu dekat dengan definisi ketaatan pada prinsip-prinsip moral dan etika;
kesatuan dari karakter moral; kejujuran. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa
suatu bidang pekerjaan memiliki komponen penting yang salah satunya yaitu
pemenuhan tanggung jawab serta kewajiban akan pekerjaan tersebut haruslah
dilakukan dengan berpegang pada prinsip moral dan etika yang berlaku. Hal ini
akan mengakibatkan orang yang melakukan pekerjaan mampu secara utuh memenuhi
tanggung jawab dan kewajibannya selama ia berpegang pada komponen integritas
tersebut.
Kesimpulan yang dapat ditarik ialah seseorang perlu melaksanakan kewajiban
serta tanggung jawabnya dengan penuh integritas. Integritas itu sendiri
memiliki makna utama yaitu keutuhan. Kaitannya dengan profesi dan pekerjaan
adalah pemenuhan tanggung jawab dan kewajiban yang harus dilakukan secara utuh
dengan ketaatan pada prinsip-prinsip moral dan etika yang berlaku pada profesi
tersebut. Semoga semakin banyak orang-orang yang memiliki integritas disetiap
profesi dan pekerjaan yang dilakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar